Menggenal Lebih Jauh Tentang Index Hangseng
Hang Seng Index (HSI) adalah indeks harga saham di pasar modal Hong Kong
yang dihitung dengan menggunakan metode kapitalisasi pasar tertimbang
bebas-disesuaikan. Indeks ini digunakan untuk memonitor dan mencatat
perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar modal Hong
Kong dan merupakan indikator utama untuk kinerja keseluruhan pasar di
Hong Kong.
Hang Seng Index (HSI) adalah indeks harga saham di pasar modal Hong Kong yang dihitung dengan menggunakan metode
kapitalisasi pasar tertimbang bebas-disesuaikan. Indeks ini digunakan
untuk memonitor dan mencatat perubahan harian dari perusahaan-perusahaan
terbesar di pasar modal Hong Kong dan merupakan indikator utama untuk
kinerja keseluruhan pasar di Hong Kong. Saat ini Hang Seng terdiri dari
43 perusahaan dan mewakili sekitar 65% dari kapitalisasi Hong Kong Stock
Exchange.
HSI pertama kali diluncurkan pada 24 November 1969, saat ini diatur oleh
HSI Services Limited, yang dimiliki oleh Hang Seng Bank, bank terbesar
yang terdaftar di Hong Kong berdasarkan kapitalisasi pasar. Tanggung
jawabnya meliputi perhitungan, publikasi, dan mengatur HSI dan sejumlah
indeks saham lainnya seperti Hang Seng China AH Index Series, Hang Seng
China Enterprises Index, Hang Seng China H-Financials Index, Hang Seng
Composite Index Series, Hang Seng Freefloat Index Series dan Hang Seng
Total Return Index Series.
Pertama kali diluncurkan, 100 poin dijadikan sebagai angka dasar
berdasarkan nilai total saham pada penutupan 31 Juli 1964. Nilai
terendah sepanjang masa berada di 58.61 pada 31 Agustus 1961, setelah
nilai dasar diciptakan namum belum dipublikasikan. Hang Seng melewati
level 10,000 untuk pertamakalinya dalam sejarah pada 10 Desember 1993,
dan 13 tahun kemudian melewati angka 20,000 di 28 Desember 2006. Kurang
dari 10 bulan, Hang Seng melewati level 30,000 pada 18 Oktober 2007.
Saat ini harga tertinggi sepanjang sejarah berada di 31,958.41 yang
terjadi pada 30 Oktober 2007.
Sejak 30 Oktober 2007 sampai dengan 13 Maret 2008, Hang Seng telah
mengalami penurunan sebanyak 9,426 poin atau sekitar 30% dari nilai
tertingginya. HSI turun lebih dari 3.5% di 22,574 pada 13 Maret 2008
setelah terpengaruh penurunan Wall Street dengan investor khawatir akan
pelemahan USD dan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh Amerika
Serikat.
HSI juga pernah turun sebanyak 5.4% sebelum akhirnya ditutup turun 4.2%
pada 17 Maret 2008 setelah JPMorgan Chase mengatakan akan membeli bank
investasi yang sedang bermasalah, Bear Stearns. Pada 20 Maret 2008, HSI
turun 4.4% karena kekhawatiran berlebih terhadap resesi Amerika yang
akan mempengaruhi pertumbuhan cepat ekonomi Cina. Tidak lama kemudian,
pada 25 Maret 2008, HSI naik 4.5% setelah adanya data ekonomi yang baik
di Amerika dan naik tajamnya Wall Street.
Komponen
Pada 2 Januari 1985, empat sub-indeks dibuat untuk membuat indeks saham
ini lebih jelas dan mengklasifikasikan saham-saham yang ada ke dalam
empat sektor. Saat ini terdapat 43 saham terdaftar pada Hang Seng Index.
Komponen-komponen yang terdaftar sejak 10 Desember 2007 adalah:
Hang Seng Finance Sub-index:
HSBC Holdings plc
Hang Seng Bank Ltd
Bank of East Asia
HKEx Limited
China Construction Bank
Industrial & Commercial Bank of China
Ping An Insurance
BOC Hongkong (Holdings) Ltd
China Life
Bank of Communications Ltd
Bank of China Ltd
Hang Seng Utilities Sub-index
CLP Holdings Ltd
Hong Kong and China Gas Company Limited
Hong Kong Electric Holdings Ltd
Hang Seng Properties Sub Index
Cheung Kong (Holdings) Ltd
Henderson Land Development Co Ltd
Sun Hung Kai Properties Co. Ltd
Sino Land Co Ltd
Hang Lung Properties Ltd
China Overseas Land & Investment Limited
Hang Seng Commerce & Industry Sub-index
Wharf (Holdings) Ltd
PCCW Ltd
Hutchison Whampoa Ltd
New World Development Co. Ltd
Swire Pacific Ltd 'A'
MTR Corporation Ltd
China Merchants Holdings (International) Co Ltd
CITIC Pacific Ltd
China Resources Enterprise, Ltd
Cathay Pacific Airways Ltd
Esprit Holding Ltd
Sinopec Corp
Li & Fung Ltd
Yue Yuen Industrial (Holdings) Ltd
China Unicom Ltd
PetroChina Company Limited
CNOOC Ltd
China Netcom Group Corporation (Hong Kong) Ltd
China Mobile (Hong Kong) Ltd
Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd
China Shenhua Energy Company Limited
COSCO Pacific Ltd
Foxconn International Holdings Ltd
Kedepannya, jumlah komponen dari HSI direncanakan akan berjumlah 50,
agar dapat mencerminkan perubahan dalam pasar modal Hong Kong dan untuk
mempertahankan indeks sebagai tolok ukur pasar yang mewakili.
Pada tanggal 3 Oktober 2001, Hang Seng Composite Index Series
diluncurkan, dengan target menyediakan standar menyeluruh dari kinerja
pasar modal Hong Kong. Indeks ini memiliki komponen sebanyak 200 saham
yang terdaftar berdasarkan kapitalisasi pasar dan dibentuk berdasarkan
wilayah geografis dan industri. Total kapitalisasi dari indeks ini
mencerminkan 97% kapitalisasi pasar modal Hong Kong. Untuk menjamin
transparansi, HSI Services membentuk Independent Advisory Commitee untuk
memberikan saran mengenai kebutuhan indeks. Komite akan mengukur
kinerja komponen HSI dengan periode waktu tiga bulanan.
Sistem Klasifikasi
Dalam pengklasifikasiannya, pasar modal Hong Kong menggunakan Hang Seng
Industry Classification System, yang merupakan sebuah sistem
komprehensif yang didisain khusus untuk pasar modal Hong Kong oleh HSI
Services Limited. Dengan sistem ini, karakteristik unik dari pasar modal
Hong Kong dapat terlihat dan dapat mempertahankan kompatibilitas
internasional dengan sebuah sistem klasifikasi pemetaan industri
internasional.
Panduan klasifikasi umum:
Pendapatan penjualan yang didapatkan dari tiap lini bisnis adalah
parameter utama dalam klasifikasi saham, dan keuntungan bersih juga akan
dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan apakah bisnis perusahaan
berjalan baik atau tidak.
Sebuah perusahaan akan di klasifikasikan dalam sektor yang berbeda menurut sumber pendapatan penjualan yang utama
Klasifikasi ulang dari sektor industri sebuah saham akan terjadi jika
perusahaan mengalami perubahan besar seperti merger atau akuisisi.
Sektor Industri
Energi
Materials
Industrial Goods
Consumer Goods
Services
Telecommunications
Utilities
Financials
Properties & Construction
Information Technology
Conglomerates
Klasifikasi tiap saham didasarkan pada informasi publik yang tersedia, seperti laporan tahunan dan pengumuman perusahaan.
Adapun kriteria seleksi untuk menjadi bagian dari HSI menggunakan
analisa mendalam bersamaan dengan konsultasi eksternal. Untuk dapat
terpilih, sebuah perusahaan harus memenuhi syarat:
Harus menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan yang menyumbangkan diatas 90% nilai pasar total untuk semua saham biasa
Harus menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan yang menyumbangkan diatas 90% perputaran total di pasar modal Hong Kong
Sudah terdaftar di pasar modal Hong Kong setidaknya 24 bulan
Untuk saham yang memiliki kapitalisasi besar namun belum terdaftar selama 24 bulan, mereka harus memenuhi syarat dibawah ini
Rata-rata nilai pasar saat direview Lama terdaftar minimum
Top 5 3 bulan
6 - 15 3 bulan
16 - 20 12 bulan
21 - 25 18 bulan
Dibawah 25 24 bulan
Diantara kandidat-kandidat perusahaan yang memenuhi syarat, seleksi terakhir berdasarkan
peringkat kapitalisasi pasar dan tingkat perputaran
tingkat perwakilan dari sub-sektor di dalam HSI
kinerja keuangan
Sumber: Wikipedia, Investopedia
Catatan Kecil :
"Pasar modal Hong Kong menggunakan Hang Seng Industry Classification
System, yang merupakan sebuah sistem komprehensif yang didisain khusus
untuk pasar modal Hong Kong oleh HSI Services Limited. Dengan sistem
ini, karakteristik unik dari pasar modal Hong Kong dapat terlihat dan
dapat mempertahankan kompatibilitas internasional dengan sebuah sistem
klasifikasi pemetaan industri internasional."
TBSM'79 (Teknik Bisnis Sepeda Motor) merupakan salah satu program kejuruan teknik yang ada di SMK YP.79 Majalaya. TBSM SMK YP.79 Majalaya,MOU dan bekerja sama dengan pihak AHM (Ahass Honda Motor) yang dalam hal ini bekerja sama dengan pihak PT Daya Adicipta Motora yang beralamatkan di Jl. Raya Cibeureum No.26, Campaka, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa Barat 40535. PT Daya Adicipta Motora merupakan distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda di Jawa Barat
TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
Senin, 06 Januari 2014
Mengenal Indeks Dow Jones
Mengenal Indeks Dow Jones Lebih Jauh
Indeks Dow naik, Dow turun, anjlok atau melesat. Berita pasar keuangan tidak akan lengkap tanpa adanya laporan dari harga pembukaan dan penutupan dari indeks pasar saham AS ini. Tetapi walaupun anda seringkali mendengar tengtang Dow Jones Industrial Average (DJIA) bergerak turun atau naik, apakah anda tahu apa yang tercermin dari kenaikan atau penurunan tersebut? Baca lebih lanjut artikel ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja Dow, dan apa arti perubahan indeks ini untuk investor dan Indeks Dow naik, Dow turun, anjlok atau melesat.
Berita pasar keuangan tidak akan lengkap tanpa adanya laporan dari harga pembukaan dan penutupan dari indeks pasar saham AS ini. Tetapi walaupun anda seringkali mendengar tengtang Dow Jones Industrial Average (DJIA) bergerak turun atau naik, apakah anda tahu apa yang tercermin dari kenaikan atau penurunan tersebut? Baca lebih lanjut artikel ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja Dow, dan apa arti perubahan indeks ini untuk investor dan pasar.
Indeks Dow dan Pasar Saham AS
Di pasar modal AS ada tiga indeks pasar saham utama. Indeks saham ini adalah Dow Jones Industrial Average, Nasdaq Composite dan Standard & Poor 500. Secara keseluruhan ketiga indeks ini berfungsi sebagai Security Market Indicator Series (SMIS). Mereka menyediakan sinyal dasar mengenai bagaimana kinerja pasar tertentu pada waktu tertentu pula. Dari ketiga indeks tersebut, DJIA merupakan yang paling banyak dipublikasikan dan didiskusikan. Dan sayangnya, DJIA juga yang paling mudah untuk dihitung dan dijelaskan.
Sejarah DJIA
Dow Jones & Co didirikan pada tahun 1882 oleh Charles Dow, Edward Jones dan Charles Bergstresser. Namun indeks rata-rata pertamanya tidak dipublikasikan di Wall Street Journal melainkan dipesaingnya yaitu Customers's Afternoon Letter. Awalnya tidak mengikutsertakan saham industrial. Fokus berada pada saham pertumbuhan pada masa itu, mayoritas saham perusahaan transportasi. Hal ini berarti indeks Dow Jones pertama menghitung sembilan saham perkeretaapian, perkapalan dan perusahaan telekomunikasi. Rata-rata harga saham ini akhirnya berevolusi menjadi Rata-rata Transportasi. Sampai pada 26 Mei 1896, Dow dibagi menjadi indeks transportasi dan industrial, yang menciptakan apa yang kita kenal sebagai Dow Jones Industrial Averages.
Charles Dow memiliki visi untuk menciptakan tolok ukur indeks ini untuk melihat kondisi pasar secara umum dan karenanya akan menolong investor dalam melihat kinerja perusahaan. Pada waktu itu, hal ini merupakan ide revolusioner, tetapi implementasinya sangat sederhana. Untuk menghitung indeks Dow Jones hanya dengan menambah harga saham-saham yang ada dan dibagi dengan 11, yang merupakan jumlah saham yang ada dalam indeks tersebut, dimasa itu.
Saat ini, DJIA adalah tolok ukur dari saham-saham Amerika yang dianggap sebagai pemimpin dalam ekonomi dan juga ada di Nasdaq dan NYSE. DJIA meliputi 30 perusahaan dengan kapitalisasi besar, yang dipilih secara subjektif oleh editor Wall Street Journal. Selama ini, perusahaan-perusahaan yang ada di indeks ini telah berubah untuk memastikan tolok ukurnya terhadap ekonomi. Sampai saat ini, hanya General Electric yang merupakan bagian dari sejarah awal indeks ini, yang masih masuk ke dalam DJIA. Lainnya telah berubah-ubah.
Rumitnya DJIA
Seperti yang anda duga, menghitung DJIA saat ini tidak sesederhana seperti dulu dimana hanya tinggal menambah dan membaginya dengan 30. Charles Dow hidup dimasa stock splits dan dividen belum merupakan bagian umum dari pasar, jadi ia tidak melihat hal ini akan bisa mempengaruhi indeksnya.
Sebagai ilustrasi, jika sebuah perusahaan diperdagangkan dengan harga US$100 lalu mengimplementasikan adanya stocks split 2 banding 1, jumlah sahamnya akan berjumlah dua kali lipat dan harga saham per lembarnya menjadi US$50. Ini akan membuat indeks DJIA turun walaupun tidak ada perubahan fundamental pada saham tersebut. Untuk menyerap efek perubahan harga akibat stock split, DJIA mengembangkan Dow divisor, sejumlah angka penyesuaian yang digunakan dalam stock splits yang digunakan sebagai pembagi dalam perhitungan indeks ini.
Bagaimana Mekanisme Dow Divisor?
Untuk menghitung DJIA, semua harga saat ini dari 30 saham yang ada dalam indeks ditambahkan lalu dibagi oleh Dow divisor, yang secara konstan terus dimodifikasi.
Sekarang coba kita ilustrasikan, kita akan membuat sebuah indeks percontohan, namanya Mahadana Learning Average (MLA). MLA terdiri dari 10 saham, yang memiliki total US$1,000 jika semua harga saham ditambahkan. ini artinya indeks MLA akan memiliki nilai 100 (US$1,000/10). Disini indeks pembaginya (divisor) adalah 10.
Misalkan ada sebuah saham yang merupakan komponen MLA yang diperdagangkan di harga US$100 tetapi melakukan stock split 2 banding 1, mengurangi harga sahamnya menjadi US$50. Jika angka pembagi tidak berubah, kalkulasi indeks MLA akan meberikan kita angka 95 (US$950/10). Hal ini akan menjadi tidak akurat karena sebenarnya stock hanya merubah harga, bukan nilai dari perusahaan. Untuk mengkompromi hal ini, kita harus menyesuaikan angka pembagi turun menjadi 9.5. Dengan ini, indeks masih akan ada di angka 100 (US$950/9.5) dan akan lebih memberikan gambaran akurat dari indeks saham MLA.
Konversi DJIA Kedalam Nilai Dolar
Untuk mengetahui bagaimana sebuah saham akan mempengaruhi indeks DJIA, bagi perubahan harga saham dengan angka pembagi (divisor) yang berlaku saat ini. Sebagai ilustrasi, jika saham General Electric naik US$5, bagi dengan 0.14418073, dimana akan menghasilakan angka 34.68. Karena itu, jika indeks DJIA naik 100 poin di hari tersebut, GE menyumbang kenaikan sebesar 34.68 poin.
Metode Penghitungan Indeks
Metodelogi perhitungan indeks Dow Jones dikenal dengan nama metode harga tertimbang. Walaupun bisa menyesuaikan dengan adanya stocks split, kekurangan dari metode ini adalah tidak memberikan cerminan bahwa perubahan US$1 untuk saham dengan harga US$10 lebih signifikan (dalam hal persentase) daripada perubahan US$1 pada saham dengan harga US$100. Karena permasalahan ini, mayoritas indeks besar lainnya, seperti S&P 500, dihitung dengan metode kapitalisasi pasar tertimbang.
Penutup
Walau memiliki kekurangan, DJIA masih merupakan tolok ukur pasar yang paling banyak diamati untuk melihat kinerje pasar saham. Setelah berkelana selama 11o tahun sebagai patokan dari perkembangan pasar besar, DJIA masih merupakan sebuah indeks pasar yang paling dikenali dandi perhitungkan.
Catatan Tambahan :
Indeks Dow Jones mencerminkan 95% kapitalisasi perusahaan besar di Amerika, diluar perusahaan kecil menengah yang pergerakan sahamnya sangat lambat. Jadi indeks Dow Jones mencerminkan kondisi ekonomi Amerika secara global. Maka kaitannya dengan forex, jika pergerakan Dow Jones melemah atau menguat, maka mata uang USD akan terpengaruh pada pasar di dunia. Dengan kata lain, jika semua harga saham yang tergabung dalam Dow Jones naik, maka nilai mata uang USD juga akan naik, demikian sebaliknya
Jumat, 03 Januari 2014
Pengertian Carry Trade
Pengertian Carry Trade
Carry trade, another major thing untuk player yang trade pair yen.
sedikit info mengenai background carry trade ini
Seperti yang anda maklum, Interest rate bagi yen adalah yang terendah iaitu 0.5% berbanding US iaitu 5.25%. Ini menyebabkan traders yang trade saham di US meminjam mata uang yen untuk membeli saham kerana ia lebih murah untuk membayar interest ratenya iaitu hanya 0.5% berbanding US 5.25%.
Perbuatan ini dibuat secara meluas oleh banyak trader di pasaran saham di US.menyebabkan saham kebanyaknya ialah pembelian dalam yen, dan saham mereka beli,disimpan untuk tempo yang lama/untuk untung yang lebih.
Itu dinamakan CARRY TRADE.
So bila ekuity di US berlaku sell-off atau secara amanya, indexnya jatuh terus, ini berarti Yen sedang dibeli kembali (disebabkan ia dipinjam sebelum itu untuk membeli saham) dan USD sedang dijual dengan kuantiti yang teramat besar menyebabkan pair seperti USD/YEN jatuh terus (yen kuat) diikuti oleh pair lain seperti GBP/YEN juga jatuh. Ini sebenarnya akan menyebabkan berlakunya chain reaction.
Apabila situasi seperti ini berlaku, ia juga dinamakan sebagai carry trade
Carry trade, another major thing untuk player yang trade pair yen.
sedikit info mengenai background carry trade ini
Seperti yang anda maklum, Interest rate bagi yen adalah yang terendah iaitu 0.5% berbanding US iaitu 5.25%. Ini menyebabkan traders yang trade saham di US meminjam mata uang yen untuk membeli saham kerana ia lebih murah untuk membayar interest ratenya iaitu hanya 0.5% berbanding US 5.25%.
Perbuatan ini dibuat secara meluas oleh banyak trader di pasaran saham di US.menyebabkan saham kebanyaknya ialah pembelian dalam yen, dan saham mereka beli,disimpan untuk tempo yang lama/untuk untung yang lebih.
Itu dinamakan CARRY TRADE.
So bila ekuity di US berlaku sell-off atau secara amanya, indexnya jatuh terus, ini berarti Yen sedang dibeli kembali (disebabkan ia dipinjam sebelum itu untuk membeli saham) dan USD sedang dijual dengan kuantiti yang teramat besar menyebabkan pair seperti USD/YEN jatuh terus (yen kuat) diikuti oleh pair lain seperti GBP/YEN juga jatuh. Ini sebenarnya akan menyebabkan berlakunya chain reaction.
Apabila situasi seperti ini berlaku, ia juga dinamakan sebagai carry trade
Cara Menghitung Profit Loss Di Komoditi Emas (Loco)
Cara Menghitung Profit Loss Di Komoditi Emas (Loco)
Perhitungan Laba / Rugi
( Harga Liquidasi – Harga Open) X 100 Troy Ounce X Lot – (Komisi x Lot)
( 978.05 – 980.00 ) x 100 Troy Ounce x 2 Lot – ( $ 50 x 2 Lot)
(1.95 x 100 Troy Ounce x 2 Lot ) – ( $ 100 )
= $ 390 - $ 100
= $ 290
Laba = $ 290 x Rp 6000 = Rp 1.740.000
Perhitungan profit kebalikan dari perhitungan loss apabila dalam posisi tersebut berlawanan atau salah posisi, cara perhitungannya sama.
"Dan masalah komisi perusahaan pialang menetapkan Fee sesuai dengan kebijakan yang mereka ambil, ilustrasi ini saya ambil dari kebanyakan di pialang-pialang yang ada di indonesia"
Bagaimana Cara Menghitung Profit Anda Di Mata Uang JPY
Bagaimana Cara Menghitung Profit Anda Di Mata Uang JPY
Mari kita asumsikan bahwa anda membuka posisi "long" dengan membeli USD/JPY pada rate 95.58 (sebanyak 100.000) dan beberapa jam kemudian anda menutup posisi pada USD/JPY 96.08 (sebanyak 100.000). Dua trading ini akan memberi profit buat anda sebesar (96.08 - 95.58) x 100.000 = 50.000 JPY (JPY adalah penentu dalam pasangan USD/JPY). Kemudian anda bisa mengkonversikan ke mata uang lain yang anda sukai, contoh: 50.000 Yen / 96.08 = 520.40 US$ = Rp. 5.204.000.- Sebesar inilah profit anda.
Kita juga bisa katakan bahwa dua trading anda menghasilkan 50 "pips". Satu "pip" adalah pergerakan terkecil dalam suatu instrumen. Dalam EUR/USD 1 pip adalah 0.0001, untuk USD/JPY 1 pip adalah 0.01. Posisi profit diekspresikan dalam pips sangat berguna untuk mempercepat perhitungan dan estimasi.
Pada contoh di atas, satu pip memberi anda sebesar 0.01 x 100.000 = 1000 JPY atau 1000 JPY / 96.08 = 10.40 USD / pip.
Pola-pola Dasar Candlestick
Pola-pola Dasar Candlestick
Pola-pola Dasar Candlestick
Spinning TopsSpinning tops adalah candlestick dengan bayangan atas yang panjang, bayangan bawah yang panjang dengan badan yang kecil. Warna dari badan dalam pola ini tidak penting. Pola ini menunjukkan terjadinya ketegangan antara pembeli dan penjual yang cenderung seimbang dan tidak jelas siapa pemenangnya.
Jika ‘spinning top’ ini terbentuk pada trend naik, ini menunjukkan tidak cukup pembeli yang tersisa dan kemungkinan akan terjadi pembalikan trend. Demikian juga jika ‘spinning top’ ini terbentuk saat trend turun maka kemungkinan sudah tidak banyak penjual yang memungkinkan berlanjutnya trend sehingga ada kemungkinan terjadi pembalikan trend.
Marubozu
Maribozu berarti tidak ada bayangan dari badan candlestick. Ini berarti ‘high’ dan ‘low’ sama dengan harga pembukaan dan penutupan. Ada dua jenis maribozu.
Maribozu putih berupa badan yang panjang berwarna putih tanpa bayangan. Artinya harga pembukaan sama dengan ‘low’ dan penutupan sama dengan ‘high’. Pola ini menunjukkan trend naik yang kuat (bullish) dimana pembeli memegang kontrol sepenuhnya pada sesi ini. Biasanya ini terjadi pada tahap awal trend naik, baik itu yang berasal dari kelanjutan trend naik sebelumnya atau dari pembalikan trend turun.
Maribozu hitam terdiri dari badan yang panjang tanpa bayangan. Artinya harga pembukaan sama dengan ‘high’ dan harga penutupan sama dengan ‘low’. Pola ini menunjukkan trend turun (bearish) yang sangat kuat dimana penjual sepenuhnya memegang kendali pada session ini. Biasanya menunjukkan awal trend turun.
Doji
Pola candlestick doji memiliki harga pembukaan dan penutupan yang relatif sama. Ini ditunjukkan dari badan yang berbentuk garis atau sangat kecil.
Poal doji menunjukkan ketidakpastian dari pertarungan antara penjual dan pembeli. Pada sesi ini harga bergerak naik dan turun dari harga pembukaan tapi akhirnya ditutup dengan harga yang kurang lebih sama dengan harga pembukaan.
Pembeli maupun penjual sama-sama kuat dan pertarungan mereka berakhir dengan draw.
Ada empat jenis doji seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:
Jika terjadi doji, perhatikan pola candlestick yang terjadi sebelumnya untuk memahami apa yang sedang terjadi.
Jika doji terjadi setelah serangkaian candlestick dengan badan yang panjang berwarna putih (seperti maribozu putih), ini merupakan pertanda bahwa pembeli mulai kehabisan tenaga dan melemah. Supaya harga terus naik, dibutuhkan lebih banyak pembeli tapi yang terjadi pembeli sudah tidak ada lagi. Sementara itu penjual sedang bersiap-siap untuk masuk mengambil alih kendali pasar untuk menurunkan harga.
Sekalipun doji sudah terbentuk ini tidak otomatis berarti trend turun sudah mulai. Masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut. Anda harus menunggu sampai candlestick ditutup di bawah harga pembukaan candlestick putih.
Sebaliknya jika doji terbentuk setelha serangkaian candlestick dengan badan yang panjang berwarna hitam (seperti maribozu hitam), ini menunjukkan bahwa penjual sudah mulai kehabisan tenaga dan tidak bisa menekan harga lebih jauh lagi. Sementara itu pembeli mulai bersiap-siap untuk masuk pasar dan menaikkan harga.
Untuk memastikan trend naik masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut berupa candlestick yang ditutup pada harga di atas harga pembukaan candlestick hitam.
Cara Analisa Teknikal Forex
Cara Analisa Teknikal Forex
Mau belajar cara meng analisa forex ? Berikut ini kita akan belajar cara meng analisa teknikal forex pada platform metatrader . Dengan memiliki kemampuan analisa teknikal , trading kita memiliki kemungkinan lebih besar untuk meraih profit.Kita sudah mengetahui bahwa metatrader andalah platform yang handal dan mudah digunakan untuk melakukan analisa pergerakan market. Oleh karena itu kita akan menggunakan data yang ditampilkan oleh metatrader untuk dianalisa , sehingga kita bisa memprediksi arah market selanjutnya dan mengambil keputusan untuk membuka posisi .
Inilah urutan belajar analisa teknikal forex yang akan kita lakukan :
- Cara Analisa Dengan Candlestick
- Cara Analisa Dengan Pola Grafik
- Analisa Dengan Menggunakan Indikator klasik
- Analisa Dengan Menggunakan Indikator Modern
- Analisa Dengan Volatilitas Pasar
- Menganalisa Kejenuhan Pasar Dengan Money Flow Index
1. Cara Analisa Dengan Candlestick
Fungsi dari analisa baik itu secara teknikal atau fundamental adalah menentukan apakah harga akan naik atau turun , akan bergerak searah atau balik arah .
Berdasarkan jenisnya analisa dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Analisa untuk menentukan trend yang akan terjadi , yaitu menganalisa pergerakan harga secara global dan memperkirakan bentuk grafik yang akan terjadi.
2. Analisa untuk menentukan jenis candle yang akan terbentuk , apakah candle bullish atau candle bearish. Artinya hanya membidik 1 candle saja , namun candle yang dibidik ini memiliki jarak yang sama besar dengan sebuah trend . Sehingga biasanya candle yang dibidik itu menggunakan time frame 4 jam ke atas.
Dalam hal menentukan trend yang yang akan terbentuk , peran candlestick hanya sebagi pendukung saja . Yaitu sebagai pemberi signal masuk / entry point, sehingga trader mendapatkan harga terbaik.
I. Entry Point Trend Naik
Trend naik dapat dideteksi dengan munculnya candle bullish penerusan berbadan panjang setelah grafik membetuk low yang meninggi
Dan inilah hasilnya
II. Entry Point Trend turun
Trend turun bisa terdeteksi dengan munculnya candle bearis penerusan berbadan panjang setelah grafik membetuk high yg merendah
Inilah hasilnya
III. Entry Point Balik Arah Naik
Pembalikan arah dari trend turun menjadi trend naik bisa dideteksi oleh munculnya candle hammer atau inverted hamer serta candle reversal di area oversold atau konvergen .
Inilah hasilnya
IV. Entry Point Balik Arah Turun
Pembalikan arah dari trend naik menjadi trend turun bisa dideteksi dengan munculnya candle shooting star , hanging man dan candle jenis reversal lainnya di area overbought atau konvergen
Inilah hasilnya
Dalam hal menentukan jenis candle selanjutnya apakah bullish atau bearish , candlestick berfungsi sebagai aktor utama , pendukungnya adalah bentuk grafik penyusun candle sebelumnya .
I. Entry point penerusan adalah jika candle sebelumnya membentuk candle continuation dan grafik penyusunnya meneunjukan trend masih akan berlanjut.
Yang paling berpotensi melanjutkan trend adalah ketika harga baru saja balik arah , atau trend baru di mulai , karena jika trend telah terbentuk maka potensi selanjutnya adalah pelemahan. Oleh karena itu untuk membidik candle selanjutnya sebaiknya kita gunakan candle yang mencirikan bahwa harga baru saja balik arah atau trend baru dimulai . Dan bentuk candle tersebut seperti ini :
Contoh analisa :
Pada gambar diatas kita melihat bahwa telah muncul candle jenis continuation. Dari sini kita bisa memprediksi bahwa candle selanjutnya akan turun. Untuk mesamstikannya kita lihat pola grafik nya pada time frame yang lebih kecil , lalu kita analisa apakah grafik nya menunjukan akan terjeadi trend turun juga.
Dari grafik di atas kita menemukan 3 hal yang menunjukan trend akan turun yaitu :
- Adanya puncak yang merendah
- Garis support yang berhasil ditembus
- Penembusan garis support ini dikonfirmasi dengan sebuah koreksi yang kemudian di balikkan lagi kebawah oleh candle panjang .
Dan inilah hasilnya :
II. Entry point pembalikan arah adalah jika candle sebelumnya menunjukan jenis candle reversal , dikonfirmasi dengan bentuk grafik penyusunnya yang overbought atau oversold atu bahkan konvergen .
2. Cara Analisa Dengan Pola Grafik
Pergerakan harga disebabkan karena emosi trader , pemicunya adalah rumor , berita dan kondisi markets . Dari setiap pemicu ini menyebabkan harga bergerak dengan hanya 2 kemungkinan yaitu naik atau turun , dan trader akan bereaksi sama terhadap pemicu yang sama.
Reaksi yang berulang terhadap pemicu ini yang terjadi selama bertahun tahun akhirnya membentuk sebuah pola. Bisa dikatakan pola grafik. Dari setiap pola yang terbentuk ini menghasilkan kecenderunagn yang sama dari sulu sampai sekarang.
Secara garis besar , pola grafik dibagi 3 yaitu :
I. Pola penerusan trend
Seperti kita ketahui bahwa sebuah grafik dikatakan trend naik jika harganya bergerak semakin meninggi , dan dikatakan trend turun jika bergerak seakin merendah.
Oleh karena itu pola yang menunjukan bahwa trend akan berlanjut adalah adanya low yang semakin meninggi untuk trend naik dan High yang semakin merendah bagi trend turun.
11. Pola Pembalikan Arah
Harga akan balik arah jika sudah tidak bisa bergerak lebih tinggi dari titir tertinggi sebe,lumnya , atau tidak bisa bergerak lebih rendah lagi dari titik terendah sebelumnya.
sehingga ketika sebuah grafik tidak bisa bergerak melibihi puncak sebelumnya , maka ini berarti kekuatan untuk bergerak lebih tinggi sudah mulai lemah. pelemahan ini adalah simbol adanya penguatan dari sisi yang berlawanan .Ketika kekuatan dari sisi yang berlawanan ini membesar dan menenbus batas yang ditetapkan , ini berarti harga balik arah.
III .Pola koreksi
Kondisi harga yang menjulang tinggi sekarang ini pada awalnya berada didasar , karena ada orang orang yang mengangkatnya maka harga bergeak meninggi. ketika sudah di atas, market tidak bisa terus bergerak lurus keatas , karena setiap gerakan adalah sebuah kemenangan salah satu pihak., Begitu pula ketika harga berada dipuncak ,ini tidak luput dari perlawanan. Oleh karena itu adakalanya market bergerak mundur selangkah untuk melanjutkan 2 langkah.
Penyebab terjadinya koreksi :
1. Aksi ambil untung orang -orang yang berhasil menggerakan market dari dasar.
2. Keraguan atau Mosi tidak percaya dari beberapa pihak , sehingga sebagian mengundurkan diri .
3. Perlawanan dari oposisi
Beberapa pola koreksi :
Apapun bentuknya , koreksi pada intinya adalah untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi. Dan yang terjadi adalah trend yang sesuai trend sebelumnya .
3. Analisa Dengan Menggunakan Indikator Klasik
Ada dua jenis indikator teknikal berdasarkan zamannya yaitu indikator klasik dan indikator modern.
Indikator klasik adalah indikator sederhana yang penggunaannya secara manual atau tanpa perhitungan yang ribet. Sedangkan indikator modern adalah indikator yang menggunakan perhitungan yang lebih kompleks yang hanya bisa dilakukan secara komputerisasi . Sebagian besar indikator modern adalah pengembangan indikator klasik atau penggabungan beberapa indikator.
Contohnya adalah Moving average , trend line dan garis support dan resistance
Berikut ini adalah cara menggunakan indikator klasik untuk memprediksi arah market :
1. Memprediksi menggunakan moving average.
Moving average adalah cerminan harga rata-rata suatu periode . Aturan mainnya ketika harga sekarang berada di atas rata-rata maka disebut trend naik. Dan ketika harga sekarang dibawah rata-rata disebut trend turun.
Namun jika kita menunggu kondisi seperti itu terjadi maka kita telat jika pada saat itu kita masuk pasar. Agar tidak telat kita harus mengidentifikasi mulainya sebuah trend dengan moving average .
Trend naik ditandai dengan garis MA (moving average) yang memotong grafik dari atas.
Trend turun ditandai dengan garis MA (moving average) yang memotong grafik dari bawah .
Ada 2 pilihan yang dugunakan untuk entry point :
a. Ketika grafik memotong garis MA diertai volume yang membesar
b. Ketika dua garis moving average beda periode berpotongan
2. Memprediksi arah market menggunakan trend line , support dan resistance
Trendline , support dan resistance adalah sebuah garis . Namun memiliki fung si yang berbeda.
Trendline berfungsi sebagai pembatas sebuah trend. JIka trend line ditembu, maka trend akan balik arah.
Garis Support berfungsi sebagai dinding pembatas bagian bawah yang akan memantulkan harga kembali ke atas . Tapi jika berhasil ditembus maka harga akan terus turun.
Garis resistence berfungsi sebagai pembatas bagiaan atas untuk memantulkan harga kembali kebawah . Namun jika berhasil ditembus maka harga akan terus naik .
Aturan mainnya :
Jika ketiga garis tersebut berhasil ditembus, maka harga akan terus bergerak lebih jauh . Tapi jika gagal menembusnya , harga akan balik arah .
Entry pointnya adalah :
- Ketika menembus garis trend , support atau resistance disertai volume besar
- Ketika harga berada disekitar garis trend , support atau resistance , serta kondisi market overbought atau oversold
4. Analisa Dengan Menggunakan Indikator Modern
Indikator modern adalah indikator yang perhitungannya lebih kompleks sehingga hanya bisa dilakukan oleh komputer .Biasanya indikator modern ini adalah pengembangan dari indikator klasik atau gabungan dari beberapa indikator klasik yang tujuannya untuk mendapatkan prediksi yang lebih akurat.
Ada banyak sekali jumlah indikator modern yang bisa digunakan dalam trading , mungkin jumlahnya mencapai ratusan jenis. Namun untuk kali ini kita akan membahas beberapa indikator modern yang paling banyak digunakan oleh para trader . Yaitu :
1. Parabolic SAR
2. Bollinger Band
3. Moving Average Convergen Divergen (MACD)
4. Relative Strength Index
5. Stochastic Oscilator
6. William % Range
Analisa dengan indikator klasik sebenarnya sudah sangat cukup untuk menghasilkan prediksi , oleh karena itu banyak trader menggunakan indikator modern ini hanya sebagi pelengkap saja .
Berikut ini lah yang akan kita pelajari :
- Cara Menggunakan Parabolic SAR
Pad sebuah grafik , parabolic sar digambarkan dalam bentuk titik – titik atau dot yang berada diatas atau dibawah grafik .Seperti ini :
Cara penggunaan indikator parabolic sar ini sangat sederhana , yaitu titik – titik dibawah grafik menunjukan signal beli dan tirik yang berada di atas grafik menunjukan signal jual .
namun dalam prakteknya , tidak semua titik itu dijadikan signal beli atau signal jual , karena jika itu dilakukan bisa saja kita membeli ketika harga untung trend naik , atau menjual di ujung trend turun. Oleh karena itu demi meraih banyak pip , kita membeli ketika titik-titik parabolic sar akan membentuk trend naik . Serta kita menjual ketika ttitik-titik Sar menunjukan akan terjadi trend turun.
Karena parabolic sar ini adalah indikator jenis trending , maka hanya bisa digunakan pada kondisi trend naik atau trend turun. Parabolic sar tidak bisa digunakan pada kondisi trend side away .
1. Entry point pada trend naik
Kita sudah tahu bahwa trend naik ditandai adanya low yang meninggi , oleh karena itu jika digabungkan dengan parabolic sar kondisi sebagai enty point trend naik adalah ketika ada low yang meninggi disertai munculnya beberapa titik sar di bawah grafik.
2. Entry point pada trend turun
Untuk melakukan open Sell menggunakan parabolic sar , entry pointnya adalah ketika ada high yang merendah dan muncul titik sar diatas grafik
Penggunaan parabolic sar dalam menentukan trend yang akan terjadi sangat ampuh jika digabungkan dengan bollinger band. Entry pointnya yaitu ketika bollinger band smengalami breakout dan titik sar muncul dibawah grafik.
- Cara Menggunakan Bollinger Bands
Karena berkaitan dengan keramaian pasar , maka ada hubungannya dengan volume. Oleh karena itu penggunaan bollinger band sangat baik jika di sandingkan dengan indikator volume.
Satu hal yang perlu anda ketahui tentang band Bollinger adalah bahwa harga cenderung untuk kembali ke tengah band.itu karena bollinger band juga berfungsi sebagai support dan resistance dinamis.
Berikut ini beberapa entry point menggunakan bollinger bands :
1. Entry point untuk strategy buy bottom sell top
Inti dari strategy buy bottom sell top membeli atau menjual di ujung trend dima harga akan bali arah . Sebagai dinamis support and resistamce,bollinger band memberikan signal bahwa harga akan balik arah , yaitu ketika pita band mendatar atau menyempit dan grafik menyentuh pita band luar ,disertai kondisi market yang jenuh.
2. Entry point strategy breakout
Break out adalah kondisi dimana pecahnya sebuah batas yang selama ini jadi support atau resistance. Pada kondisi breakout , pita band melebar . Sehingga entry point untuk strategy ini adalah ketika grafik menembus support atau resistance yang di bentuk oleh bollinger bands , disertai band yang melebar dan volume yang meningkat .
3. Entry point strategy koreksi
Koreksi terjadi setelah trend panjang atau gerakan kuat terjadi . Entry pointnya adalah ketika grafik menyentuh atau mendekati garis band tengah setelah terjadi trend panjang atau gerakan kuat , disertai kondisi yang jenuh .
Itulah cara menggunakan bollinger band untuk trading forex kita.
- Cara Menggunakan MACD
Penyimpangan / kelainan yang dimaksud disini adalah :
1. Konvergen
Yaitu kondisi dimana grafik semakin merendah namun indikator semakin meninggi. Ketika terjadi konvergen grafik akan balik arah menjadi naik . Sehingga yang kita lakukan adalah open buy . Entry pointnya adalah ketika batang histogram lebih tinggi dari sebelumnya setelah terjadi konvergen .
2. Divergen
Yaitu kondisi dimana grafik semakin meninggi namun indikator semakin merendah. Setelah terjadi divergen market akan balik arah menjadi turun . Entry pointnya adalah ketika batang histogram lebih rendah dari sebelumnya setelah terjadi divergen .
Selain dua entry point diatas, kita juga bisa membuka posisi dengan entry point dibawah ini khususnya ketika market sedang aktif namun tidak membentuk trend.
- Ketika terhjadi perpotongan antara garis signal dengan batang histogram . Dimana entry point open buy adalah ketika garis signal berada dibawah histogram . Dan entry point open sell adalah ketika garis signal berada diatas histogram.
- Ketika terjadi perpindahan posisi histogram dari bernilai positif menjadi negatif , atau sebaliknya . Entry point open buy adalah ketika histogram baru saja bernilai positif , atau baru melewati garis 0 (nol) dari bawah . Begitu juga sebaliknya .
Yang perlu diketahui adalah jika kita masuk pasar pada saat terjadi perpotongan antara garis signal dengan histogram , harus juga dipastikan bahwa kondisi market akan beranjak dari kondisi jenuh .
- Cara Menggunakan RSI
RELATIVE STRENGTH INDEX
RSI atau relative strength index adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur kejenuhan pasar . RSI memiliki skala dari 0 – 100 . Menurut pembuatnya, pasar dikatakan jenuh beli (overbought) jika RSI nya bernilai diatas 70 . Dan jenuh jual jika bernilai dibawah 30 .Pada kondisi overbought atau oversold market berpotensi untuk balik arah . Sehinga fungsi RSI bisa dikatakan juga sebagai signal untuk pembalikan arah market.
Penggunaan RSI tidak bisa berdiri sendiri , tapi menggunakan alat lain yang bisa befungsi sebagai pemberi signal , misalnya candlestick .
Ketika kita trading menggunakan RSI , entry pointnya adalah :
- Buy ketika market oversold dan muncul candle jenis reversal seperti hammer, inverted hammer atau candle piercing .
- Sell ketika market overbought disertai munculnya candle jenis reversal seperti Shooting star , hanging man dan lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa jika kita menggunakan RSI sebagai penentu kondisi untuk balik arah , gunakan hanya ketika market sedang sideways .
Selain dua entry point di atas , RSI juga bisa berdiri sendiri sebagai signal untuk membuka posisi yaitu hanya jika terjadi konvergen atau divergen . Seperti ini :
Ada juga trader yang berpendapat bahwa ketika garis RSI melewati level 50 , maka trend akan berlanjut . Namun hal ini perlu dibuktikan. Silahkan anda mencoba mengecek kebenarnnya .
- Cara Menggunakan Stochastic Oscilator
Market dikatakan overbought bila nilai stochastick diatas 80 , dan dikatakan oversold jika market bernilai dibawah 20 .
Pada kondisi overbought , kita bisa bersiap-sip mengambil posisi open buy , karena market akan balik arah turun. Dan pada kondisi oversold kita bisa bersiap-siap untuk mengambil posisi open sell , karena market akan balik arah naik.
Ada 2 strategi yang bisa pakai dengan menggunakan stochastic . Yaitu :
1. Buy bottom sell top Strategy
Yaitu membuka posisi ketika market dalam kondisi jenuh dan terjadi perpotongan stochastick .
Entry point Open buy adalah ketika stochastic bernilai dibawah 20 dan garis signal memotong garis utama dari atas , sehingga selanjutnya garis signal akan berada dibawah garis utama.
Sedangkan entry point untuk Open Sell adalah ketika stochastic bernilai diatas 80 dan garis signal memotong garis utama dari bawah , sehingga selanjutnya garis signal akan berada diatas garis utama.
2. Konvergen strategy
Indikator stochastic juga bisa mengalami konvergen dan divergen , oleh karena itu pada saat terjadi konvergen atau divergen kita bisa menggunakannya sebagai saat untuk masuk pasar .
Entry point open buy adalah ketika terjadi grafik yang semakin merendah sedangkan stochasticknya meninggi , ditambah adanya garis signal yang memotong garis utama dari atas .
Untuk entry point open sell , adalah ketika grafik semakin meninggi sementara stochastic nya merendah , ditambah garis signal yang memotong garis utama dari bawah .
Itulah cara menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal.
- Cara Menggunakan Williams % Range
Skala yang digunakan dalam indikator ini adalah dari – 100 s.d. 0 , dimana kondisi overbought jika williams % range bernilai -20 sampai 0 . Dan kondisi dikatakan oversold ketika williams % range bernilai -100 sampai – 80 .
Dalam prakteknya , penggunaan indikator williams % range ini tidak berdiri sendiri melainkan di gunakan bersama-sama dengan indikator lain yang bisa memberikan signal entry point .
Namun demikian kita juga bisa menggunakan williams % range ini secara berdiri sendiri jika kita menggunakan strategy konvergen.
Aturan mainnya adalah :
Buy ketika ada close yang semakin merendah , sementara williams % range menunjukan semakin meninggi serta berada pada kondisi oversold.
Sell ketika ada close yang semain meninggi , sementara williams nya semakin merendah dan terjadi pada area overbought.
Yang perlu diperhatikan adalah ketika menggunakan strategy konvergen ini , target profit kita jangan terlalu panjang.
Artikel Terkait
- 2485 October 26, 2013
- EUR/AUD Uji Level Kunci Setelah Pelemahan Data Ekspor Cina October 14, 2013
- AUD/USD Update 10/10/2013 October 10, 2013
- USD/JPY Tidak Bisa Break di Atas Saluran per Jam Setelah FOMC October 10, 2013
- EUR/GBP Mendekati Level Resisten Kunci di Antara Zona 0.8500/30 October 10, 2013
Categories
- Analisa Pasar
- Belajar Forex
- Berita Pasar
- Gold/Silver
- Index
- Komoditi
- Mayor Currency
- Minor Currency
- Stock
- Tips dan Trik Forex
Mengenal lebih jauh beberapa karakteristik dari mata uang sebelum melakukan transaksi di forex,ada baik nya kita menggenal lebih jauh karakteristik dari setiap mata uang yang akan kita transaksikan,di thread ini saya akan coba mengenalkan lebih jauh dari beberapa mata uang yang biasa di transaksikan
Mengenal lebih jauh beberapa karakteristik dari mata uang
sebelum melakukan transaksi di forex,ada baik nya kita menggenal lebih jauh karakteristik dari setiap mata uang yang akan kita transaksikan,di thread ini saya akan coba mengenalkan lebih jauh dari beberapa mata uang yang biasa di transaksikanKarakteristik Dolar AS
Lebih dari 90 persen dari semua transaksi mata uang melibatkan USD. Emas dan USD cenderung memiliki peserta relationships.Market terbalik erat mengikuti US Dollar Index sebagai gage untuk kekuatan USD keseluruhan atau kelemahan.
Indikator Ekonomi untuk Amerika Serikat
Pekerjaan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI) Produk Domestik Bruto (PDB) Perdagangan Internasional Pekerjaan Biaya Index (CPI) Institut Manajer Supply (Sebelumnya NAPM) Industri Produksi Penjualan Ritel Keyakinan Konsumen
Karakteristik British Pound
GBP sangat liquid.GBP memiliki salah satu suku bunga tertinggi di antara perbedaan tingkat countries.Interest dikembangkan antara Gilts dan obligasi asing erat followedEuro-sterling berjangka dapat memberikan indikasi untuk pergerakan suku bunga. Comments on Euro oleh U.K. politisi mempengaruhi Euro. GBP berkorelasi positif dengan harga energi.
Indikator Ekonomi untuk Inggris
Situasi Ketenagakerjaan Indeks Harga Eceran (RPIX) Produk Domestik Bruto (PDB) Produksi Industri Purchasing Manager Index (PMI) Inggris Perumahan StartsConsumer Harga Inflasi (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI)
Karakteristik Euro
EUR / USD adalah risiko currency.Euro paling likuid sebagai currency.Spread baru antara Treasuries 10 yr AS dan Bunds 10yr dapat menunjukkan perbedaan sentiment.Interest Euro tingkat digunakan untuk memprediksi arus daerah uang Euro.
Indikator Ekonomi untuk Uni Eropa
Produk Domestik Bruto (PDB) Sendiri Country Anggaran Defisit IFO Iklim Usaha Survei Indeks Harga Konsumen Harmonisasi (HCIP) M3 (mengukur pasokan moneter dilacak oleh Federal Reserve Bank New York dan melaporkan setiap Kamis) Pengangguran Jerman Jerman Industrial ProductionConsumer Inflasi Harga (IHK ) Indeks Harga Produsen (PPI)
Karakteristik dolar Australia
Komoditi-linked currency.Australia memiliki salah satu suku bunga tertinggi di antara negara-negara maju. Perbedaan suku bunga antara tingkat kas Australia dan jangka pendek hasil suku bunga dari negara-negara industri lainnya sangat erat kondisi cuaca followed.Severe seperti kekeringan berpengaruh negatif terhadap perekonomian Australia.
Indikator Ekonomi untuk Australia
Produk Domestik Bruto (PDB) Harga Konsumen Inflasi (IHK) Neraca Barang dan Jasa Konsumsi Swasta Inflasi Konsumen Harga (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI)
Karakteristik dolar Selandia Baru
Korelasi yang kuat dengan AUD. Komoditi-linked currency.Carry trades.With suku bunga tertinggi dari negara-negara industri, NZD telah menjadi salah satu mata uang yang paling populer untuk membeli untuk Migrasi carry trades.Population.
Indikator Ekonomi untuk Selandia Baru
Produk Domestik Bruto (PDB) Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI) Neraca Barang dan Jasa Konsumsi Swasta
Karakteristik Yen Jepang
Proxy untuk Kekuatan Asia / Bank Weakness.The Jepang dan Departemen Keuangan adalah peserta yang sangat aktif di pasar FX. Gerakan JPY sensitif terhadap waktu: akhir tahun fiskal, jam perdagangan Jepang etc.Banking saham secara luas watched.Carry efek perdagangan.
Indikator Ekonomi untuk Jepang
Produk Domestik Bruto Tankan Survey Neraca Produksi Pekerjaan Pembayaran Industri
Karakteristik Franc Swiss
Safe Haven Status.Swiss Franc berkorelasi dengan effects.Interest perdagangan tingkat perbedaan gold.Carry antara Euro dan berjangka Swiss dan berjangka minat asing tingkat perubahan erat followed.Potential dalam peraturan perbankan negatif membebani CHF.Mergers dan akuisisi yang umum di perbankan Swiss dan asuransi sektor.
Indikator Ekonomi untuk Swiss
Harga Konsumen Inflasi (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI) Bruto Produk Balance (PDB) Domestik Pembayaran M3 (mengukur pasokan moneter dilacak oleh New York Federal Reserve Bank dan melaporkan setiap Kamis) Pengangguran Indeks Produksi (Industrial Production)
Karakteristik dolar Kanada
Komoditi terkait currency.The AS mengimpor 85 persen dari ekspor Kanada. Ekonomi Kanada sangat sensitif terhadap perubahan dalam economy.Mergers AS dan akuisisi antara perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada sangat perbedaan suku common.Interest antara tingkat kas Kanada dan jangka pendek hasil suku bunga negara-negara industri lainnya sangat erat followed.When Kanada memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada AS, menjual-USD, membeli-CAD carry trade menjadi lebih populer.
Indikator Ekonomi untuk Kanada
Pengangguran Inflasi Harga Konsumen (IHK) Indeks Harga Produsen (PPI) Bruto Produk Balance (PDB) Domestik Indeks Harga Produsen Dagang (PPI) Konsumsi Konsumen
Beberapa Link Bank Central yang perlu untuk di ketahui
1.Federal Reserve Board http://federalreserve.gov/
2. European Central Bank http://www.ecb.int/home/html/index.en.html/
3. Swiss National Bank http://www.snb.ch/
4. Reserve of Bank Australia http://www.rba.gov.au/
5. Bank of Canada http://bank-banque-canada.ca/
6. Reserve of Bank New Zealand http://rbnz.govt.nz/
7. Bank of Japan http://www.boj.or.jp/en/
8. Bank of Eangland http://www.bankofengland.co.uk/index.htm
9. Bank of Indonesian http://www.bi.go.id/web/id/
Beberapa Macam Indikator dalam Forex
Terdapat beratus-ratus jenis indicator yang terdapat dalam dunia forex ini. Indicator ini secara basicnya adalah suatu script atau program yang telah ditulis oleh programmer. Di sini saya akan membincangkan beberapa “indicator” yang kerapkali atau biasa digunakan. Indicator biasanya menunjukkan keadaan pasaran yang “overbought/oversold”. Pasaran selalunya akan berpatah balik apabila indicator menunjukkan OB atau OS. Akan tetapi, keadaan seperti itu tidak selalu berlaku.
Berikut adalah 4 Jenis Indicator yang biasa digunakan :
1. Moving Average(MA)
2. Moving Average Convergence Divergence(MACD)
3. Bolinger Band(BB)
4. Relative Strength Index(RSI)
Moving Average
MA merupakan salah satu indicator yang paling populer. Terdapat beberapa jenis moving average. Simple Moving Average(SMA atau MA saja), Exponential Moving
Average(EMA), Weighted Moving Average(WMA). MA merupakan perkiraan harga tutup pasaran untuk sesuatu masa yang telah disetkan. MA merupakan garisan yang akan bergerak ke atas atau kebawah, mengikut arah pasaran.
Contoh:
Untuk mengira MA untuk 10hari (10MA) adalah seperti berikut
Kita akan campur harga tutup pasaran untuk 10 hari dan bahagikan kepada 10 hari.
Di bawah ini adalah contoh 100MA dan 50MA. Semua kiraan akan dibuat oleh program

Salah satu fungsi utama MA adalah untuk mengenal yang sesuatu trend sedang berlaku.MA adalah jenis indicator yang “lagging”. Maksudnya ia bergerak mengikut harga. Jadi MA ini tidak meramalkan apa-apa, Cuma ia “sahkan” yang sesuatu trend (uptrend atau downtrend) sedang berlaku

Seperti di contoh atas, dalam sesuatu uptrend, Ma akan berada di bawah harga pasaran dan ia akan mencondong keatas, dan juga sebaliknya dalam downtrend.
Sebagai contoh, kebanyakan trader akan mempertimbangkan untuk simpan position long mereke lebih lama apabila harga pasaran berada diatas sesuatu moving average.
“Momentem” atau kekuatan trend boleh diubah dengan mengunakan MA yang lebih kecil, misalnya kurang dari 20 hari. Lebih kecil perkiraan harga lebih kuat momentum dia. Selalunya MA yang kurang 20 hari boleh diklasifikasikan dalam short-term, 20-100 pula medium term dan 100 keatas long term trend. Traders selalunya mengunakan lebih daripada 1 MA untuk melihat pergerakkan market secara keseluruhan, dari segi short, mid dan long term MA boleh juga digunakan untuk mengetahui “level” yang boleh dianggap sebagai support dan resistance.


Contoh MA digunakan sebagai resistance.
Satu lagi fungsi MA adalah untuk setkan SL kita. Ciri MA yang boleh menjadi support atau resistance adalah “tool” yang boleh kita gunakan untuk meminimakan risiko kita dalam sesuatu trade kita.

Dalam contoh ini, kita menganggap MA200 sebagai support, dan mempunyai position long yang telah lama buka, apa yang boleh dibuat ialah SL kita boleh kita setkan dibawah line support ini.
Salah satu keburukan MA ialah ia tidak berguna apabila pasaran sedang ber”consolidate” atau flat. Contoh dibawah menunjukkan keburukan MA apabila market tidak trending atau tidak berada dalam kondisi trend, uptrend maupun downtrend.

Berhati-hati dengan “lag” MA. Oleh kerana semua MA adalah lagging, signal yang
diberikan oleh MA selalunya lambat, apabila market telah pun membuat pergerakkanya. Keadaan seperti ini akan selalu berlaku.

Cara basic untuk memanfaatkan MA untuk trading ialah “crossover”. Yaitu apabila pasaran bergerak dari atas MA kebawahnya, ataupun bergerak dari bawah keatas.

Satu lagi kaedah “crossover” ialah dengan menggunakan lebih daripada 1 MA.
“Crossover” jenis ini berlaku bila MA “shortterm” bersilang dengan MA “longterm”.
Cara ini gunakan untuk mengenal pasti “momentum” atau kekuatan sesuatu pergerakan pasaran. Signal untuk long dihasilkan apabila MA shortterm bersilang ke atas MA long term dan signal untuk short terhasil apabila MA shortterm bersilang kebawah MA longterm. Contoh dibawah menunjukan signal untuk long terhasil.


“Triple crossover” merupakan cara yang mengunakan 3 jenis MA. Sebagai contoh MA5, MA10 dan MA20. Dengan menambahkan MA, signal-signal yang palsu boleh dikurangkan.
Contoh signal buy.Apabila MA5 bersilang dengan MA10, dan naik ke arah atas, ini menunjukkan signal buy telah terhasil. Akan tetapi, trader boleh tunggu sehingga MA10bersilang dengan MA20 dan naik ke atas. MA10 yang bersilang dengan MA20 boleh digunakan untuk meng”confirm”kan buy signal yang dihasilkan oleh MA5 dan MA10.
Moving Average Convergence Divergence(MACD)
MACD juga merupakan salah satu jenis indicator yang paling paling kerap digunakan.
MACD biasanya digunakan dengan menolak jumlah 12-EMA daripada 26-EMA. Bila MACD mempunyai nilai yang “positive”, dan MA shortterm berada diatas MA longterm, ini menunjukkan pergerakan ke arah atas, dan sebaliknya untuk MACD menghasilkan nilai bacaan yang “negative”. Kebanyakan traders juga memerhati “garisan 0/netral”, kaedah ini adalah sama dengan “MA crossover”. Dimana, cross keatas memberikan signal untuk buy, dan cross kebawah memberikan signal untuk sell.

Contoh ini menunjukkan kegunakan MACD yang amat basic. “cross” jenis ini jugalah sama dengan “cross” yang boleh didapati dengan menggunakan MA.

Oleh kerana MACD ialah indicator yang lagging, ia sepatutnya mengikuti pergerakan parasan. Seperti contoh di atas(graf 1H), kita boleh melihat yang MACD telah menghasilkan “divergence”. Divergence akan berlaku apabila MACD tidak mengikut harga pasaran.
Pada contoh di atas, kita boleh melihat yang pasaran teleh membuat harga “low” yang baru (1), dan bulatan(1) dimacd juga merekondisikan “low” yang baru. Ini berlaku sekali lagi(2), market telah membuat “low” yang baru, atau pasaran telah bergerak keharga yang lebih rendah dari low(1), tetapi MACD tidak menunjukkan bacaan yang lebih rendah dari bacaannya yang terakhir. Dan ini berlaku lagi(3).
Apabila keadaan ini berlaku, traders-traders tahu yang MACD telah menghasilkan
“divergence”. Dalam keadaan ini, traders tahu yang harga pasaran bakal bertukar arah ke atas.
Bolinger Band(BB)
Indicator teknikal BB hampir sama dengan MA. Kelainannya ialah “cara” bands atau garisan support dan resistance dilukis. Garisan bands ini akan berada diatas dan dibawah pasaran. BB memerlukan 2 jenis input/data untuk dihasilkan, yaitu Average(purata) dan“standard deviation”(jarak garisan supp/res dari harga pasaran) semacam MA.

Secara amanya, pergerakan harga pasaran yang berada dekat dengan upperband boleh dikatakan “overbought” dan bila berada hampir dengan lowerband boleh dikatan sebagai “oversold”.
Jarak upperband dan lowerband yang semakin berhampiran selalunya dianggap oleh traders sebagai tanda-tanda awal yang pasaran mungkin breakout dengan kuat ke satu arah.
Relative Strength Index(RSI)
RSI secara basic ialah indicator yang memberitahu kita momentum atau kekuatan sesuatu pergerakan/trend market. Dibawah ialah formula untuk mengira RSI.

Seperti indicator indicator
lain, semua kiraan akan dibuat oleh program graf secara automatic.
RS = purata bilangan hari yang “close” dengan keuntungan / purata bilangan hari yang “close” dengan kerugian.
RSI mempunyai bacaannya, iaitu 0 – 100. Sesuatu trend selalu dianggap “overbought” oleh traders apabila bacaan di RSI menunjukkan 70 keatas, dan “oversold” apabila RSI menunjukkan 30 kebawah.

Oleh kerana RSI jenis indicator yang lagging, ia juga mempunyai kelemahan
tersendiri. Pergerakkan pasaran yang menlonjak dan kuat boleh memberi kesan yang kuat kepada RSI dan ia mungkin memberi “false” signal.
Terdapat beratus-ratus jenis indicator yang terdapat dalam dunia forex ini. Indicator ini secara basicnya adalah suatu script atau program yang telah ditulis oleh programmer. Di sini saya akan membincangkan beberapa “indicator” yang kerapkali atau biasa digunakan. Indicator biasanya menunjukkan keadaan pasaran yang “overbought/oversold”. Pasaran selalunya akan berpatah balik apabila indicator menunjukkan OB atau OS. Akan tetapi, keadaan seperti itu tidak selalu berlaku.
Berikut adalah 4 Jenis Indicator yang biasa digunakan :
1. Moving Average(MA)
2. Moving Average Convergence Divergence(MACD)
3. Bolinger Band(BB)
4. Relative Strength Index(RSI)
Moving Average
MA merupakan salah satu indicator yang paling populer. Terdapat beberapa jenis moving average. Simple Moving Average(SMA atau MA saja), Exponential Moving
Average(EMA), Weighted Moving Average(WMA). MA merupakan perkiraan harga tutup pasaran untuk sesuatu masa yang telah disetkan. MA merupakan garisan yang akan bergerak ke atas atau kebawah, mengikut arah pasaran.
Contoh:
Untuk mengira MA untuk 10hari (10MA) adalah seperti berikut
Kita akan campur harga tutup pasaran untuk 10 hari dan bahagikan kepada 10 hari.
Di bawah ini adalah contoh 100MA dan 50MA. Semua kiraan akan dibuat oleh program

Salah satu fungsi utama MA adalah untuk mengenal yang sesuatu trend sedang berlaku.MA adalah jenis indicator yang “lagging”. Maksudnya ia bergerak mengikut harga. Jadi MA ini tidak meramalkan apa-apa, Cuma ia “sahkan” yang sesuatu trend (uptrend atau downtrend) sedang berlaku

Seperti di contoh atas, dalam sesuatu uptrend, Ma akan berada di bawah harga pasaran dan ia akan mencondong keatas, dan juga sebaliknya dalam downtrend.
Sebagai contoh, kebanyakan trader akan mempertimbangkan untuk simpan position long mereke lebih lama apabila harga pasaran berada diatas sesuatu moving average.
“Momentem” atau kekuatan trend boleh diubah dengan mengunakan MA yang lebih kecil, misalnya kurang dari 20 hari. Lebih kecil perkiraan harga lebih kuat momentum dia. Selalunya MA yang kurang 20 hari boleh diklasifikasikan dalam short-term, 20-100 pula medium term dan 100 keatas long term trend. Traders selalunya mengunakan lebih daripada 1 MA untuk melihat pergerakkan market secara keseluruhan, dari segi short, mid dan long term MA boleh juga digunakan untuk mengetahui “level” yang boleh dianggap sebagai support dan resistance.


Contoh MA digunakan sebagai resistance.
Satu lagi fungsi MA adalah untuk setkan SL kita. Ciri MA yang boleh menjadi support atau resistance adalah “tool” yang boleh kita gunakan untuk meminimakan risiko kita dalam sesuatu trade kita.

Dalam contoh ini, kita menganggap MA200 sebagai support, dan mempunyai position long yang telah lama buka, apa yang boleh dibuat ialah SL kita boleh kita setkan dibawah line support ini.
Salah satu keburukan MA ialah ia tidak berguna apabila pasaran sedang ber”consolidate” atau flat. Contoh dibawah menunjukkan keburukan MA apabila market tidak trending atau tidak berada dalam kondisi trend, uptrend maupun downtrend.

Berhati-hati dengan “lag” MA. Oleh kerana semua MA adalah lagging, signal yang
diberikan oleh MA selalunya lambat, apabila market telah pun membuat pergerakkanya. Keadaan seperti ini akan selalu berlaku.

Cara basic untuk memanfaatkan MA untuk trading ialah “crossover”. Yaitu apabila pasaran bergerak dari atas MA kebawahnya, ataupun bergerak dari bawah keatas.

Satu lagi kaedah “crossover” ialah dengan menggunakan lebih daripada 1 MA.
“Crossover” jenis ini berlaku bila MA “shortterm” bersilang dengan MA “longterm”.
Cara ini gunakan untuk mengenal pasti “momentum” atau kekuatan sesuatu pergerakan pasaran. Signal untuk long dihasilkan apabila MA shortterm bersilang ke atas MA long term dan signal untuk short terhasil apabila MA shortterm bersilang kebawah MA longterm. Contoh dibawah menunjukan signal untuk long terhasil.


“Triple crossover” merupakan cara yang mengunakan 3 jenis MA. Sebagai contoh MA5, MA10 dan MA20. Dengan menambahkan MA, signal-signal yang palsu boleh dikurangkan.
Contoh signal buy.Apabila MA5 bersilang dengan MA10, dan naik ke arah atas, ini menunjukkan signal buy telah terhasil. Akan tetapi, trader boleh tunggu sehingga MA10bersilang dengan MA20 dan naik ke atas. MA10 yang bersilang dengan MA20 boleh digunakan untuk meng”confirm”kan buy signal yang dihasilkan oleh MA5 dan MA10.
Moving Average Convergence Divergence(MACD)
MACD juga merupakan salah satu jenis indicator yang paling paling kerap digunakan.
MACD biasanya digunakan dengan menolak jumlah 12-EMA daripada 26-EMA. Bila MACD mempunyai nilai yang “positive”, dan MA shortterm berada diatas MA longterm, ini menunjukkan pergerakan ke arah atas, dan sebaliknya untuk MACD menghasilkan nilai bacaan yang “negative”. Kebanyakan traders juga memerhati “garisan 0/netral”, kaedah ini adalah sama dengan “MA crossover”. Dimana, cross keatas memberikan signal untuk buy, dan cross kebawah memberikan signal untuk sell.

Contoh ini menunjukkan kegunakan MACD yang amat basic. “cross” jenis ini jugalah sama dengan “cross” yang boleh didapati dengan menggunakan MA.

Oleh kerana MACD ialah indicator yang lagging, ia sepatutnya mengikuti pergerakan parasan. Seperti contoh di atas(graf 1H), kita boleh melihat yang MACD telah menghasilkan “divergence”. Divergence akan berlaku apabila MACD tidak mengikut harga pasaran.
Pada contoh di atas, kita boleh melihat yang pasaran teleh membuat harga “low” yang baru (1), dan bulatan(1) dimacd juga merekondisikan “low” yang baru. Ini berlaku sekali lagi(2), market telah membuat “low” yang baru, atau pasaran telah bergerak keharga yang lebih rendah dari low(1), tetapi MACD tidak menunjukkan bacaan yang lebih rendah dari bacaannya yang terakhir. Dan ini berlaku lagi(3).
Apabila keadaan ini berlaku, traders-traders tahu yang MACD telah menghasilkan
“divergence”. Dalam keadaan ini, traders tahu yang harga pasaran bakal bertukar arah ke atas.
Bolinger Band(BB)
Indicator teknikal BB hampir sama dengan MA. Kelainannya ialah “cara” bands atau garisan support dan resistance dilukis. Garisan bands ini akan berada diatas dan dibawah pasaran. BB memerlukan 2 jenis input/data untuk dihasilkan, yaitu Average(purata) dan“standard deviation”(jarak garisan supp/res dari harga pasaran) semacam MA.

Secara amanya, pergerakan harga pasaran yang berada dekat dengan upperband boleh dikatakan “overbought” dan bila berada hampir dengan lowerband boleh dikatan sebagai “oversold”.
Jarak upperband dan lowerband yang semakin berhampiran selalunya dianggap oleh traders sebagai tanda-tanda awal yang pasaran mungkin breakout dengan kuat ke satu arah.
Relative Strength Index(RSI)
RSI secara basic ialah indicator yang memberitahu kita momentum atau kekuatan sesuatu pergerakan/trend market. Dibawah ialah formula untuk mengira RSI.

Seperti indicator indicator
lain, semua kiraan akan dibuat oleh program graf secara automatic.
RS = purata bilangan hari yang “close” dengan keuntungan / purata bilangan hari yang “close” dengan kerugian.
RSI mempunyai bacaannya, iaitu 0 – 100. Sesuatu trend selalu dianggap “overbought” oleh traders apabila bacaan di RSI menunjukkan 70 keatas, dan “oversold” apabila RSI menunjukkan 30 kebawah.

Oleh kerana RSI jenis indicator yang lagging, ia juga mempunyai kelemahan
tersendiri. Pergerakkan pasaran yang menlonjak dan kuat boleh memberi kesan yang kuat kepada RSI dan ia mungkin memberi “false” signal.
Langganan:
Postingan (Atom)