Cara Analisa Teknikal Forex
Mau belajar cara meng analisa forex ? Berikut ini kita akan belajar cara meng analisa teknikal forex pada platform metatrader . Dengan memiliki kemampuan analisa teknikal , trading kita memiliki kemungkinan lebih besar untuk meraih profit.Kita sudah mengetahui bahwa metatrader andalah platform yang handal dan mudah digunakan untuk melakukan analisa pergerakan market. Oleh karena itu kita akan menggunakan data yang ditampilkan oleh metatrader untuk dianalisa , sehingga kita bisa memprediksi arah market selanjutnya dan mengambil keputusan untuk membuka posisi .
Inilah urutan belajar analisa teknikal forex yang akan kita lakukan :
- Cara Analisa Dengan Candlestick
- Cara Analisa Dengan Pola Grafik
- Analisa Dengan Menggunakan Indikator klasik
- Analisa Dengan Menggunakan Indikator Modern
- Analisa Dengan Volatilitas Pasar
- Menganalisa Kejenuhan Pasar Dengan Money Flow Index
1. Cara Analisa Dengan Candlestick
Fungsi dari analisa baik itu secara teknikal atau fundamental adalah menentukan apakah harga akan naik atau turun , akan bergerak searah atau balik arah .
Berdasarkan jenisnya analisa dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Analisa untuk menentukan trend yang akan terjadi , yaitu menganalisa pergerakan harga secara global dan memperkirakan bentuk grafik yang akan terjadi.
2. Analisa untuk menentukan jenis candle yang akan terbentuk , apakah candle bullish atau candle bearish. Artinya hanya membidik 1 candle saja , namun candle yang dibidik ini memiliki jarak yang sama besar dengan sebuah trend . Sehingga biasanya candle yang dibidik itu menggunakan time frame 4 jam ke atas.
Dalam hal menentukan trend yang yang akan terbentuk , peran candlestick hanya sebagi pendukung saja . Yaitu sebagai pemberi signal masuk / entry point, sehingga trader mendapatkan harga terbaik.
I. Entry Point Trend Naik
Trend naik dapat dideteksi dengan munculnya candle bullish penerusan berbadan panjang setelah grafik membetuk low yang meninggi
Dan inilah hasilnya
II. Entry Point Trend turun
Trend turun bisa terdeteksi dengan munculnya candle bearis penerusan berbadan panjang setelah grafik membetuk high yg merendah
Inilah hasilnya
III. Entry Point Balik Arah Naik
Pembalikan arah dari trend turun menjadi trend naik bisa dideteksi oleh munculnya candle hammer atau inverted hamer serta candle reversal di area oversold atau konvergen .
Inilah hasilnya
IV. Entry Point Balik Arah Turun
Pembalikan arah dari trend naik menjadi trend turun bisa dideteksi dengan munculnya candle shooting star , hanging man dan candle jenis reversal lainnya di area overbought atau konvergen
Inilah hasilnya
Dalam hal menentukan jenis candle selanjutnya apakah bullish atau bearish , candlestick berfungsi sebagai aktor utama , pendukungnya adalah bentuk grafik penyusun candle sebelumnya .
I. Entry point penerusan adalah jika candle sebelumnya membentuk candle continuation dan grafik penyusunnya meneunjukan trend masih akan berlanjut.
Yang paling berpotensi melanjutkan trend adalah ketika harga baru saja balik arah , atau trend baru di mulai , karena jika trend telah terbentuk maka potensi selanjutnya adalah pelemahan. Oleh karena itu untuk membidik candle selanjutnya sebaiknya kita gunakan candle yang mencirikan bahwa harga baru saja balik arah atau trend baru dimulai . Dan bentuk candle tersebut seperti ini :
Contoh analisa :
Pada gambar diatas kita melihat bahwa telah muncul candle jenis continuation. Dari sini kita bisa memprediksi bahwa candle selanjutnya akan turun. Untuk mesamstikannya kita lihat pola grafik nya pada time frame yang lebih kecil , lalu kita analisa apakah grafik nya menunjukan akan terjeadi trend turun juga.
Dari grafik di atas kita menemukan 3 hal yang menunjukan trend akan turun yaitu :
- Adanya puncak yang merendah
- Garis support yang berhasil ditembus
- Penembusan garis support ini dikonfirmasi dengan sebuah koreksi yang kemudian di balikkan lagi kebawah oleh candle panjang .
Dan inilah hasilnya :
II. Entry point pembalikan arah adalah jika candle sebelumnya menunjukan jenis candle reversal , dikonfirmasi dengan bentuk grafik penyusunnya yang overbought atau oversold atu bahkan konvergen .
2. Cara Analisa Dengan Pola Grafik
Pergerakan harga disebabkan karena emosi trader , pemicunya adalah rumor , berita dan kondisi markets . Dari setiap pemicu ini menyebabkan harga bergerak dengan hanya 2 kemungkinan yaitu naik atau turun , dan trader akan bereaksi sama terhadap pemicu yang sama.
Reaksi yang berulang terhadap pemicu ini yang terjadi selama bertahun tahun akhirnya membentuk sebuah pola. Bisa dikatakan pola grafik. Dari setiap pola yang terbentuk ini menghasilkan kecenderunagn yang sama dari sulu sampai sekarang.
Secara garis besar , pola grafik dibagi 3 yaitu :
I. Pola penerusan trend
Seperti kita ketahui bahwa sebuah grafik dikatakan trend naik jika harganya bergerak semakin meninggi , dan dikatakan trend turun jika bergerak seakin merendah.
Oleh karena itu pola yang menunjukan bahwa trend akan berlanjut adalah adanya low yang semakin meninggi untuk trend naik dan High yang semakin merendah bagi trend turun.
11. Pola Pembalikan Arah
Harga akan balik arah jika sudah tidak bisa bergerak lebih tinggi dari titir tertinggi sebe,lumnya , atau tidak bisa bergerak lebih rendah lagi dari titik terendah sebelumnya.
sehingga ketika sebuah grafik tidak bisa bergerak melibihi puncak sebelumnya , maka ini berarti kekuatan untuk bergerak lebih tinggi sudah mulai lemah. pelemahan ini adalah simbol adanya penguatan dari sisi yang berlawanan .Ketika kekuatan dari sisi yang berlawanan ini membesar dan menenbus batas yang ditetapkan , ini berarti harga balik arah.
III .Pola koreksi
Kondisi harga yang menjulang tinggi sekarang ini pada awalnya berada didasar , karena ada orang orang yang mengangkatnya maka harga bergeak meninggi. ketika sudah di atas, market tidak bisa terus bergerak lurus keatas , karena setiap gerakan adalah sebuah kemenangan salah satu pihak., Begitu pula ketika harga berada dipuncak ,ini tidak luput dari perlawanan. Oleh karena itu adakalanya market bergerak mundur selangkah untuk melanjutkan 2 langkah.
Penyebab terjadinya koreksi :
1. Aksi ambil untung orang -orang yang berhasil menggerakan market dari dasar.
2. Keraguan atau Mosi tidak percaya dari beberapa pihak , sehingga sebagian mengundurkan diri .
3. Perlawanan dari oposisi
Beberapa pola koreksi :
Apapun bentuknya , koreksi pada intinya adalah untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi. Dan yang terjadi adalah trend yang sesuai trend sebelumnya .
3. Analisa Dengan Menggunakan Indikator Klasik
Ada dua jenis indikator teknikal berdasarkan zamannya yaitu indikator klasik dan indikator modern.
Indikator klasik adalah indikator sederhana yang penggunaannya secara manual atau tanpa perhitungan yang ribet. Sedangkan indikator modern adalah indikator yang menggunakan perhitungan yang lebih kompleks yang hanya bisa dilakukan secara komputerisasi . Sebagian besar indikator modern adalah pengembangan indikator klasik atau penggabungan beberapa indikator.
Contohnya adalah Moving average , trend line dan garis support dan resistance
Berikut ini adalah cara menggunakan indikator klasik untuk memprediksi arah market :
1. Memprediksi menggunakan moving average.
Moving average adalah cerminan harga rata-rata suatu periode . Aturan mainnya ketika harga sekarang berada di atas rata-rata maka disebut trend naik. Dan ketika harga sekarang dibawah rata-rata disebut trend turun.
Namun jika kita menunggu kondisi seperti itu terjadi maka kita telat jika pada saat itu kita masuk pasar. Agar tidak telat kita harus mengidentifikasi mulainya sebuah trend dengan moving average .
Trend naik ditandai dengan garis MA (moving average) yang memotong grafik dari atas.
Trend turun ditandai dengan garis MA (moving average) yang memotong grafik dari bawah .
Ada 2 pilihan yang dugunakan untuk entry point :
a. Ketika grafik memotong garis MA diertai volume yang membesar
b. Ketika dua garis moving average beda periode berpotongan
2. Memprediksi arah market menggunakan trend line , support dan resistance
Trendline , support dan resistance adalah sebuah garis . Namun memiliki fung si yang berbeda.
Trendline berfungsi sebagai pembatas sebuah trend. JIka trend line ditembu, maka trend akan balik arah.
Garis Support berfungsi sebagai dinding pembatas bagian bawah yang akan memantulkan harga kembali ke atas . Tapi jika berhasil ditembus maka harga akan terus turun.
Garis resistence berfungsi sebagai pembatas bagiaan atas untuk memantulkan harga kembali kebawah . Namun jika berhasil ditembus maka harga akan terus naik .
Aturan mainnya :
Jika ketiga garis tersebut berhasil ditembus, maka harga akan terus bergerak lebih jauh . Tapi jika gagal menembusnya , harga akan balik arah .
Entry pointnya adalah :
- Ketika menembus garis trend , support atau resistance disertai volume besar
- Ketika harga berada disekitar garis trend , support atau resistance , serta kondisi market overbought atau oversold
4. Analisa Dengan Menggunakan Indikator Modern
Indikator modern adalah indikator yang perhitungannya lebih kompleks sehingga hanya bisa dilakukan oleh komputer .Biasanya indikator modern ini adalah pengembangan dari indikator klasik atau gabungan dari beberapa indikator klasik yang tujuannya untuk mendapatkan prediksi yang lebih akurat.
Ada banyak sekali jumlah indikator modern yang bisa digunakan dalam trading , mungkin jumlahnya mencapai ratusan jenis. Namun untuk kali ini kita akan membahas beberapa indikator modern yang paling banyak digunakan oleh para trader . Yaitu :
1. Parabolic SAR
2. Bollinger Band
3. Moving Average Convergen Divergen (MACD)
4. Relative Strength Index
5. Stochastic Oscilator
6. William % Range
Analisa dengan indikator klasik sebenarnya sudah sangat cukup untuk menghasilkan prediksi , oleh karena itu banyak trader menggunakan indikator modern ini hanya sebagi pelengkap saja .
Berikut ini lah yang akan kita pelajari :
- Cara Menggunakan Parabolic SAR
Pad sebuah grafik , parabolic sar digambarkan dalam bentuk titik – titik atau dot yang berada diatas atau dibawah grafik .Seperti ini :
Cara penggunaan indikator parabolic sar ini sangat sederhana , yaitu titik – titik dibawah grafik menunjukan signal beli dan tirik yang berada di atas grafik menunjukan signal jual .
namun dalam prakteknya , tidak semua titik itu dijadikan signal beli atau signal jual , karena jika itu dilakukan bisa saja kita membeli ketika harga untung trend naik , atau menjual di ujung trend turun. Oleh karena itu demi meraih banyak pip , kita membeli ketika titik-titik parabolic sar akan membentuk trend naik . Serta kita menjual ketika ttitik-titik Sar menunjukan akan terjadi trend turun.
Karena parabolic sar ini adalah indikator jenis trending , maka hanya bisa digunakan pada kondisi trend naik atau trend turun. Parabolic sar tidak bisa digunakan pada kondisi trend side away .
1. Entry point pada trend naik
Kita sudah tahu bahwa trend naik ditandai adanya low yang meninggi , oleh karena itu jika digabungkan dengan parabolic sar kondisi sebagai enty point trend naik adalah ketika ada low yang meninggi disertai munculnya beberapa titik sar di bawah grafik.
2. Entry point pada trend turun
Untuk melakukan open Sell menggunakan parabolic sar , entry pointnya adalah ketika ada high yang merendah dan muncul titik sar diatas grafik
Penggunaan parabolic sar dalam menentukan trend yang akan terjadi sangat ampuh jika digabungkan dengan bollinger band. Entry pointnya yaitu ketika bollinger band smengalami breakout dan titik sar muncul dibawah grafik.
- Cara Menggunakan Bollinger Bands
Karena berkaitan dengan keramaian pasar , maka ada hubungannya dengan volume. Oleh karena itu penggunaan bollinger band sangat baik jika di sandingkan dengan indikator volume.
Satu hal yang perlu anda ketahui tentang band Bollinger adalah bahwa harga cenderung untuk kembali ke tengah band.itu karena bollinger band juga berfungsi sebagai support dan resistance dinamis.
Berikut ini beberapa entry point menggunakan bollinger bands :
1. Entry point untuk strategy buy bottom sell top
Inti dari strategy buy bottom sell top membeli atau menjual di ujung trend dima harga akan bali arah . Sebagai dinamis support and resistamce,bollinger band memberikan signal bahwa harga akan balik arah , yaitu ketika pita band mendatar atau menyempit dan grafik menyentuh pita band luar ,disertai kondisi market yang jenuh.
2. Entry point strategy breakout
Break out adalah kondisi dimana pecahnya sebuah batas yang selama ini jadi support atau resistance. Pada kondisi breakout , pita band melebar . Sehingga entry point untuk strategy ini adalah ketika grafik menembus support atau resistance yang di bentuk oleh bollinger bands , disertai band yang melebar dan volume yang meningkat .
3. Entry point strategy koreksi
Koreksi terjadi setelah trend panjang atau gerakan kuat terjadi . Entry pointnya adalah ketika grafik menyentuh atau mendekati garis band tengah setelah terjadi trend panjang atau gerakan kuat , disertai kondisi yang jenuh .
Itulah cara menggunakan bollinger band untuk trading forex kita.
- Cara Menggunakan MACD
Penyimpangan / kelainan yang dimaksud disini adalah :
1. Konvergen
Yaitu kondisi dimana grafik semakin merendah namun indikator semakin meninggi. Ketika terjadi konvergen grafik akan balik arah menjadi naik . Sehingga yang kita lakukan adalah open buy . Entry pointnya adalah ketika batang histogram lebih tinggi dari sebelumnya setelah terjadi konvergen .
2. Divergen
Yaitu kondisi dimana grafik semakin meninggi namun indikator semakin merendah. Setelah terjadi divergen market akan balik arah menjadi turun . Entry pointnya adalah ketika batang histogram lebih rendah dari sebelumnya setelah terjadi divergen .
Selain dua entry point diatas, kita juga bisa membuka posisi dengan entry point dibawah ini khususnya ketika market sedang aktif namun tidak membentuk trend.
- Ketika terhjadi perpotongan antara garis signal dengan batang histogram . Dimana entry point open buy adalah ketika garis signal berada dibawah histogram . Dan entry point open sell adalah ketika garis signal berada diatas histogram.
- Ketika terjadi perpindahan posisi histogram dari bernilai positif menjadi negatif , atau sebaliknya . Entry point open buy adalah ketika histogram baru saja bernilai positif , atau baru melewati garis 0 (nol) dari bawah . Begitu juga sebaliknya .
Yang perlu diketahui adalah jika kita masuk pasar pada saat terjadi perpotongan antara garis signal dengan histogram , harus juga dipastikan bahwa kondisi market akan beranjak dari kondisi jenuh .
- Cara Menggunakan RSI
RELATIVE STRENGTH INDEX
RSI atau relative strength index adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur kejenuhan pasar . RSI memiliki skala dari 0 – 100 . Menurut pembuatnya, pasar dikatakan jenuh beli (overbought) jika RSI nya bernilai diatas 70 . Dan jenuh jual jika bernilai dibawah 30 .Pada kondisi overbought atau oversold market berpotensi untuk balik arah . Sehinga fungsi RSI bisa dikatakan juga sebagai signal untuk pembalikan arah market.
Penggunaan RSI tidak bisa berdiri sendiri , tapi menggunakan alat lain yang bisa befungsi sebagai pemberi signal , misalnya candlestick .
Ketika kita trading menggunakan RSI , entry pointnya adalah :
- Buy ketika market oversold dan muncul candle jenis reversal seperti hammer, inverted hammer atau candle piercing .
- Sell ketika market overbought disertai munculnya candle jenis reversal seperti Shooting star , hanging man dan lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa jika kita menggunakan RSI sebagai penentu kondisi untuk balik arah , gunakan hanya ketika market sedang sideways .
Selain dua entry point di atas , RSI juga bisa berdiri sendiri sebagai signal untuk membuka posisi yaitu hanya jika terjadi konvergen atau divergen . Seperti ini :
Ada juga trader yang berpendapat bahwa ketika garis RSI melewati level 50 , maka trend akan berlanjut . Namun hal ini perlu dibuktikan. Silahkan anda mencoba mengecek kebenarnnya .
- Cara Menggunakan Stochastic Oscilator
Market dikatakan overbought bila nilai stochastick diatas 80 , dan dikatakan oversold jika market bernilai dibawah 20 .
Pada kondisi overbought , kita bisa bersiap-sip mengambil posisi open buy , karena market akan balik arah turun. Dan pada kondisi oversold kita bisa bersiap-siap untuk mengambil posisi open sell , karena market akan balik arah naik.
Ada 2 strategi yang bisa pakai dengan menggunakan stochastic . Yaitu :
1. Buy bottom sell top Strategy
Yaitu membuka posisi ketika market dalam kondisi jenuh dan terjadi perpotongan stochastick .
Entry point Open buy adalah ketika stochastic bernilai dibawah 20 dan garis signal memotong garis utama dari atas , sehingga selanjutnya garis signal akan berada dibawah garis utama.
Sedangkan entry point untuk Open Sell adalah ketika stochastic bernilai diatas 80 dan garis signal memotong garis utama dari bawah , sehingga selanjutnya garis signal akan berada diatas garis utama.
2. Konvergen strategy
Indikator stochastic juga bisa mengalami konvergen dan divergen , oleh karena itu pada saat terjadi konvergen atau divergen kita bisa menggunakannya sebagai saat untuk masuk pasar .
Entry point open buy adalah ketika terjadi grafik yang semakin merendah sedangkan stochasticknya meninggi , ditambah adanya garis signal yang memotong garis utama dari atas .
Untuk entry point open sell , adalah ketika grafik semakin meninggi sementara stochastic nya merendah , ditambah garis signal yang memotong garis utama dari bawah .
Itulah cara menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal.
- Cara Menggunakan Williams % Range
Skala yang digunakan dalam indikator ini adalah dari – 100 s.d. 0 , dimana kondisi overbought jika williams % range bernilai -20 sampai 0 . Dan kondisi dikatakan oversold ketika williams % range bernilai -100 sampai – 80 .
Dalam prakteknya , penggunaan indikator williams % range ini tidak berdiri sendiri melainkan di gunakan bersama-sama dengan indikator lain yang bisa memberikan signal entry point .
Namun demikian kita juga bisa menggunakan williams % range ini secara berdiri sendiri jika kita menggunakan strategy konvergen.
Aturan mainnya adalah :
Buy ketika ada close yang semakin merendah , sementara williams % range menunjukan semakin meninggi serta berada pada kondisi oversold.
Sell ketika ada close yang semain meninggi , sementara williams nya semakin merendah dan terjadi pada area overbought.
Yang perlu diperhatikan adalah ketika menggunakan strategy konvergen ini , target profit kita jangan terlalu panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar